Apa yang anda rasakan jika anda disebut sebagai seorang pencuri?, tentu anda akan marah sekaligus malu. Anda tentu juga akan meradang, Terhina, dan merasa kehilangan harga diri. Apalagi jika anda merasa tidak pernah mencuri ataupun mengambil apapun hak orang lain.
Tapi tahukah anda bahwa bias saja anda dan kita semua ini tanpa sadar memang telah menjadi seorang pencuri. Karena ternyata yang disebut pencuri itu bukan hanya orang yang mengambil harta benda ( hak milik ) Orang lain dengan cara yang tidak benar, tetapi juga orang yang mengambil, mengerjakan, dan menggunakan sesuatu tidak sebagaimana mestinya. Dan tahukah anda siapa seburuk-buruknya pencuri itu?
Ternyata, Pencuri yang paling jahat adalah “pencuri shalat” lalu siapa pencuri shalat itu?, ini telah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Maghfal yang artinya
Rosulullah SAW telah bersabda,”Sesungguhnya sejahat-jahatnya pencuri dari kalangan manusia adalah orang yang mencuri shalatnya”. Para sahabat pun bertanya, “Ya Rosulullah, bagaimana seseorang mencuri shalatnya?”, beliau pun bersabda, “Ia tidak menyempurnakan ruku’nya dan sujudnya. Dan sesungguhnya orang yang paling bahil (kikir) adalah orang yang kikir untuk mengucapkan salam.” ( H.R Thabrani ).
Jadi, mencuri shalat adalah orang yang telah memperlakukan shalat dengan gegabah dan sembrono. Ia mengerjakan shalat tetapi shalatnya tidak lebih seperti shalat “Patuk ayam”. Maksudnya, ia mengerjakan shalat, tetapi tidak melaksanakan dengan sempurna, ia mengerjakan dengan terburu-buru, tidak ada tumakninah, tidak sempurna dalam berdiri, tergesah-gesah dalam ruku’, dan sujud, tidak ada penghianat tentang bacaan-bacaan shalat, serta sembrono dan sembarangan dalam gerakan-gerakan shalat. Mereka mengerjakan shalat tak ubahnya seperti orang yang “Kerja borongan”, ingin cepat salam atau cepat selesai.
Sungguh, orang semacam itu adalah seorang pencuri yang paling jahat, karena ia telah mencuri sesuatu dari shalatnya. Ia telah “Mencuri” sesuatu yang sangat mulia di sisi Allah dan Rosul-Nya, yang untuk memerintahkan manusia guna melakukannya, Allah SWT sampai mengundang Rosulullah pada waktu yang khusus dan di tempat yang sangat mulia, tinggi lagi agung, yaitu di Sidratul Muntaha. Tapi dengan seenaknya, ia justru mengerjakannya secara serampangan. Maka pantaslah ia di sebut sebagai “pencuri” yang paling jahat. Karena jika pelaksanaan shalatnya seperti itu, pasti ada syarat maupun rukun shalat yang terlewatkan ataupun tidak di laksanakan secara sempurna, baik itu berupa bacaan ataupun gerakan shalat.
Lalu, bagaimanakah dengan diri kita? Adakah kita termasuk dalam kelompok oran-orang yang disebut oleh Rosulullah SAW sebagai para “Pencuri shalat”?, Jawabannya, tentu diri kita masing-masing yang tahu!
Jika kita adalah orang-orang yang memelihara shalat dan selalu mengerjakannya secara baik dan benar, maka kita bukanlah seorang “Pencuri shalat”. Tetapi jika kita adalah orang yang terbiasa untuk mengerjakan shalat secara sembrono dan serampangan, mengerjakan shalat dengan terburu-buru dan ingin cepat selesai mengerjakan shalat tanpa ada penghayatan di dalamnya, maka hati-hatilah, karena itu berarti bahwa kita
telah mencuri shalat kita. Dan jika itu yang terjadi, maka tidak ada jalan lain bagi kita, kecuali memohon ampun kepada Allah SWT dan segera memperbaiki kualitas shalat kita.
Anda tidak ingin di sebut “Pencuri shalat” bukan? Maka segeralah perbaiki shalat anda! Janganlah sekali-kali anda mencuri shalat! Jangan sampai di akhirat nanti, Allah dan Rosul-Nya bertanya kepada anda, “Mengapa engkau curi Shalatmu?”
Sumber : Beberapa buku
0 comments:
Post a Comment