Apakah Anda pernah mendengar e-book atau buku elektronik? Jika belum, berikut ini sedikit penjelasan tentang e-book. Kata "E-book" berasal dari bahasa Inggris dan merupakan singkatan dari electronic book, dalam bahasa Indonesia artinya adalah buku elektronik. Buku elektronik bukanlah buku yang mempelajari tentang elektronik, melainkan berupa data-data atau informasi yang tampilannya dibuat seperti buku, kemudian direkam secara elektronik agar dapat dijalankan di komputer.
Apa perbedaan e-book dari buku biasa? Buku-buku yang kita pakai saat ini menggunakan kertas sebagai bahan bakunya, sedangkan e-book ditampilkan dengan menggunakan monitor atau layar komputer. Selain itu, buku-buku yang saat ini kita gunakan merupakan warisan teknologi cetak Guttenberg. Buku seperti ini memiliki beberapa kekurangan, di antaranya semakin banyak halamannya, akan semakin tebal pula buku yang kita miliki dan kadang ukurannya pun menjadi lebih besar sehingga tidak praktis untuk dibawa ke mana-mana. Selain itu, biaya mencetak buku pun biasanya tidak murah. Adapun pada e-book, data atau informasi yang ada dapat disimpan dalam disket atau alat penyimpan lainnya dan dapat dibuka di komputer mana saja. Lebih praktis, bukan?
Isi buku elektronik
Sebenarnya, isi buku elektronik sama saja dengan isi buku biasa. Ada cerita, pelajaran, berita, gambar dan sebagainya. Isi buku elektronik direkam secara elektronis sebagai data dan disimpan di dalam komputer. Penerbit buku akan mengiklankan buku yang baru terbit dengan cara mengiklankannya di internet. Jika kita tertarik, kita dapat langsung memesannya melalui internet dan membayarnya secara online. Biasanya, bukti transfer harus dikirimkan atau di fax ke alamat penerbit. Setelah membayar, baru kita dapat mengunduhnya (download) dari internet. Nah, setelah proses download selesai, e-book tersebut akan tersimpan dalam komputer kita dan dapat kita baca kapan pun kita mau.
Kekurangan e-book
Segala sesuatu yang mempunyai kelebihan pasti mempunyai kekurangan juga, walaupun hanya sedikit.
Demikian juga dengan e-book. Membaca buku di komputer dapat menyebabkan mata kita cepat lelah dan posisi duduk pun tidak dapat santai. Oleh karena itu, lama-kelamaan orang memikirkan cara yang lebih praktis. Kemudian para ahli akhirnya membuat alat yang dinamakan PDA (Personal Data Assistant), dalam bahasa Indonesianya berarti Asisten Digital Pribadi atau lazim disebut applet. PDA atau applet sebenarnya adalah computer yang berukuran jauh lebih kecil dari komputer biasa dan kemampuannya pun terbatas. Gunanya memang hanya untuk membaca e-book. Ukuran applet mirip majalah dan bentuknya ramping, sehingga mudah untuk dibawa ke mana-mana. Applet dapat dihubungkan ke internet. Gunanya adalah untuk memudahkan mengunduh (download) e-book. Huruf-huruf/tulisan pada applet dapat diperbesar ataupun diperkecil.
Pada massa kini Applet sudah jarang digunakan oleh sebagian masyarakat, dan beralih ke Smartphone, yang salah satu fungsinya adalah sebagai Buku Elektronik, selain itu Smartphone lebih unggul dibandingkan dengan applet, dilihat dari segi bentuk, ukuran, sistem, hingga fungsinya, Apalagi salah satu fungsinya itu adalah layanan internet, itu juga akan memudahkan Kita untuk mendapatkan informasi secara detail dan terperinci, sehingga kita tidak perlu repot-repot membawa buku yang banyak dan tebal.
Sumber : Catatan Kelas 12
0 comments:
Post a Comment